Senin, 06 Oktober 2014

Tak Ingin Berakhir Sama...

this is not just about what i see...
this is not just about what i touch...
this is not just about physically...
this is more than that...
this is about what i feel...

Mungkin memang semua harus berakhir. Tapi aku tak mau berakhir sama seperti dulu. Aku tahu semua takkan pernah lagi sama. Aku tahu, aku harus menanggung semua resikonya. Kembali lagi, aku harus merasakan sakitnya.
Tapi aku tak ingin lagi merasakan sakitnya saat tanpa kata, tanpa bicara kamu biarkan aku berkubang dalam tanya, dalam harap dan penantian, menunggu dan menunggu hadirmu. Aku hanya ingin mendengarmu berkata, "The time is up... maybe we have to end this. So, don't wait me anymore". I will take it, I promise. Jujur, akan sangat berat untukku, walau aku tahu mungkin tidak untukmu.
Harusnya aku tahu, kali ini semua akan terasa lebih berat. Saat kamu bertanya, "Boleh?" dan aku katakan "Ya.." semua akan menjadi jauh lebih dalam, rasaku, asaku dan sakitku.
Aku terus saja menunggu, menunggu dan menunggumu. Entah seperti apa sakitku, semua akan terbayarkan dengan hadirmu. Tanpa pernah peduli, apa artinya aku untukmu. Tanpa pernah terpikirkan, kamu datang hanya saat kamu menginginkanku, tanpa peduli akan rasaku. Semua tanya dan sakitku, terhapus dengan keberadaanmu, walau hanya sesaat.
Kamu takkan pernah tahu, sedalam apa sakitku saat kamu mengabaikanku, menganggapku tak ada, menganggapku bukan siapa-siapa. Kamu datang dan pergi sesukamu, tanpa aku sanggup berkata tidak. Dan bodohnya, aku tetap saja menerimamu, menantimu dan merindumu.
Aku merana dalam sakitku. Aku menyimpan semua dalam-dalam, jauh di lubuk hati, sendiri, tanpa bisa kubagi pada siapapun. Bahkan tidak pada Tuhanku. Karena aku malu telah merindu seseorang yang memang bukan untukku. Aku merasa tak pantas meminta dan memohon atas kesalahanku. Tak ada yang bisa mendamaikan hatiku selain hadirmu. Saat aku tahu, kita menjalani kesalahan yang sama. Saat aku tahu, kamu masih menginginkanku.
This is feel so hurt... Saat aku tak bisa berkata, saat aku tak sanggup bicara, hanya air mata yang akhirnya mewakili duka. Bahkan, saat kesedihan tak bisa lagi kutahan, aku harus mencari tempat tersembunyi agar tak seorangpun tahu kelaraanku. Agar tak seorangpun melihat air mataku. Karena tak boleh ada yang tahu, bahkan kamu sekalipun.
Aku tak ingin berakhir sama, sayang. Kali ini, bila kamu ingin mengakhirinya, aku ingin semua berakhir dengan indah. Membiarkan semua berlalu, lagi.... Membiarkanmu pergi, lagi... Menikmati sakitnya hati, lagi...
Akan kubawa asaku, rasaku dan sakitku, sendiri... Walau entah kapan aku bisa menghapus jejakmu... Satu yang pasti, aku menyayangimu...

Bagaimana caranya aku menghapus bayangmu saat kamu selalu ada di hadapanku?
Bagaimana caranya aku menghilangkan rasaku saat kamu selalu ada di dalam kepalaku?
Mencoba untuk tak peduli... tapi hatiku tak bisa kubohongi... aku merindumu...


Untukmu yang selalu mengisi hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar