Sabtu, 12 Desember 2015

Sakiti Aku Sesakit-sakitnya...

Rasanya masih sesedih ini, saat semua yang biasa menjadi tak biasa. Sekian lama menyiapkan hati, sekian lama berkata pada diri sendir " sakiti aku, sesakit-sakitnya". Hingga saat aku pergi nanti, rasa sakit itu sudah tak terlalu lagi. Tapi hingga saat ini, masih saja terasa begitu perih. Bukan hal yang besar memang, tapi sesuatu hal yang mulai berubah tetap saja terasa menyesakkan hati.
Kepergianku tergantung kamu. Aku akan bertahan, saat kamu bertahan. Aku akan pergi, saat kamu sudah mengatakan berhenti. Mungkin memang sudah saatnya. Sekian lama menjalani semua ini, kesalahan yang sama terulang dan terulang lagi. Tapi tetap saja aku tak bisa berhenti. Rasaku padamu tak sesederhana itu.
Saat memutuskan untuk menyayangimu, entah mengapa begitu banyak bagian hatiku yang kuserahkan padamu. Padahal aku tahu, suatu saat sakit itu harus kualami lagi. Jauh lebih sakit dari sakit yang dulu pernah kurasakan. Tapi tetap saja aku tak bisa menolak setiap rasa yang terlanjur ada.
Jangan datang lagi, jangan memelukku lagi, jangan mengecupku lagi, jangan menyentuhku lagi... mungkin itu lebih baik. Sakiti saja aku sesakit-sakitnya. Suatu saat aku yang akan pergi...
Gemini... ajari aku tuk terbiasa...