Sabtu, 12 November 2016

Untuk Sebuah Nama...

Untuk sebuah nama yang tak pernah berani kusebut maupun kutulis. Sebuah nama yang hanya bisa kusapa dalam diam, dalam keheningan rindu yang selalu saja membiru.
Akhirnya, kisah kita sampai disini juga. Ketakutanku akan kehilanganmu, kian hari kian terasa lagi. Bagai kembali ke suatu masa di saat kamu tak lagi terengkuh. Aku kembali terlempar dalam rasa yang terlalu mencekam.
Mungkin bagimu biasa saja. Tapi tidak buatku. Kamu ada, kamu masih datang. Sesekali masih memelukku dan mengecup hangat pipiku. Tapi entah mengapa, rasanya kamu begitu jauh. Semakin lama tak lagi terasa hangat rasa sampai ke hati. Hanya sekedar rutinitas dan formalitas belaka.
Ah... aku tidak menyalahkanmu. Kamu berhak melakukannya. Kamu tidak harus tinggal disisiku. Hanya saja, ternyata aku belum siap juga. Melihatmu menjauh dan menjauh. Tanpa bisa kucegah, tanpa bisa kugapai dan ku rengkuh lagi.
Rasanya masih saja sesedih ini, sepilu ini. Tapi aku tahu, aku tak bisa memaksamu. Jauh lebih menyakitkan bila kamu ada di sisiku karena terpaksa ada, bukan karena memang ingin ada. Aku rela melepasmu. Sama seperti yang pernah kutulis dulu. Biar saja, sakit ini cukup aku yang rasa. Aku takkan menggenggam lebih lama. Bila memang ini yang terbaik untukmu.
Aku sayang kamu... itu cukup...
Aku menyayangimu dengan banyak cara... bahkan bila memang harus melepaskan dan merelakan...
Selama kamu bahagia... biarlah yang lain kusimpan sendiri...
I luv u, Gemini... I really do...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar