Rabu, 15 Oktober 2014

Menyimpan Bayangmu...

Aku masih termangu disini. Menatap langkahmu yang menjauh, keluar dari tempat persembunyianku. Kembali meninggalkanku dalam putaran rasa yang tak tau kemana akan kubawa. Seperti biasa, kamu tak pernah peka. Atau memang kamu berlagak buta? Ataukah aku yang terlalu bebal untuk mengerti? "Aku kan sibuk", katamu. "Ruangan ini membawa aura yang... eeemmm... gimana gitu...", katamu lagi. Hfftt... hanya sebuah alasan? Ataukah suatu isyarat untuk mengabaikan dan meninggalkanku lagi? 
Aku membaca banyak hal, aku mencari banyak materi. Hanya untuk mengerti akan rasamu. Terkadang, aku merasa sedikit tenang dengan beberapa artikel yang kubaca bahwa mungkin kamu tidak 'hanya' menginginkanku, tapi lebih dari itu. Tapi, masih saja aku ragu. Terlebih saat kamu mendiamkan dan mengabaikanku. 
Aku menyayangimu.... Entah berapa kali hatiku meneriakkan kalimat itu. Walau hanya 1 kali pernah kukatakan padamu. Aku takkan pernah membiarkanmu melakukan semuanya bila aku tidak menyayangimu.
Sekali lagi kamu menyakitiku.. saat kamu berkata "Kamu sih ga bantu aku...". Hfftt.. pernahkah kamu bayangkan rasanya jadi aku?    Aku melakukannya dengan hati. Bukan hanya sekedar have fun. "Itu alasannya kenapa dulu aku ga pernah kesini, karena aku takut. Dan akhirnya bener2 kejadian kan..." katamu lagi. Duh Tuhan... rasanya sakit banget. Kamu mengatakannya seakan tanpa beban, tanpa menghiraukan apa yang aku rasakan.. sama sekali. Mungkin memang semua hanya sekedar having fun untukmu sehingga dengan mudah kamu datang dan pergi. Pernahkah mengerti sakitku?
Berulang kali pernah kukatakan padamu... aku melakukannya dengan hati, not just physically. Tidak hanya mencari kesenangan sesaat. Aku tidak mendapatkan apapun dari hubungan kita selama ini selain berulang kali terjatuh dalam lara yang terus mendera. Tapi aku tak pernah sanggup menolakmu karena rasa sayang dihatiku.
Kamu tak pernah tahu betapa jantungku berdetak cepat saat kamu masuk ke tempat persembunyianku. Betapa hatiku terasa begitu hangat saat kau bawa aku dalam pelukmu. Saat kurasakan hangatnya kecupmu di pipiku. Cukup hanya itu.. aku tak pernah meminta lebih.
Sekali lagi kutangkap isyarat kepergianmu. Sekali lagi tak bisa kubendung rasa sakitku. Berulang kali kukatakan pada otakku "Luv... dia kan memang seperti itu. Kamu sudah hapal kan. Lagian katanya kamu tau dan sudah siap resikonya...". Tapi hatiku tak bisa kubohongi, aku masih saja terus mengharap hadirmu. Aku masih saja merindu bayangmu. 
Aku ingin menyimpan bayangmu dalam kotak kenanganku. Walau aku tak yakin bisa. Karena setiap hari masih harus kuakrabi sosokmu. Seseorang yang pernah berbagi sepotong waktu denganku. Seseorang yang pernah kubagi sepotong hati. Seseorang yang masih saja kusayangi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar