Sabtu, 06 Desember 2014

Rindu yang Sia-sia...

Hari ini kurasakan lagi hati yang merindu. Sapaan sekilas tadi pagi tak cukup mengobati rasa rinduku. Entah mengapa, rasa rindu ini terasa begitu menyiksa. Sekali lagi, rasa rindu ini membuatku sangat tidak nyaman. Aku terus saja mencari sosokmu, mencoba mendengar suaramu, dan mengharap bayanganmu ada di depan pintu tempat persembunyianku.
Sayang... aku tahu, mungkin kamu tak merinduku. Tapi tak bisa kubohongi dan tak bisa kupungkiri rasa yang ada di hatiku. Aku kangen kamu.. Merindu pelukmu, merindu kecupanmu, merindu kamu. Aku tahu, kecewa telah menantiku di ujung siang ini. Saat semua rindu yang membiru terabaikan dengan kecuekanmu. Aku tahu, rindu yang kurasa hanya akan menjadi sia-sia. Kamu tak akan pernah tahu, kamu tak akan pernah merasa. Dan saat rindu menjadi menyiksa, semua hanya menjadi semu belaka.
Kamu adalah semu. Dan akan tetap menjadi semu. Kamu datang di saat senggang, bukan karena kamu sayang. Aku dan kamu berbeda. Rasaku dan rasamu tak sama. Rinduku dan rindumu bukan dalam artian kata yang sejalan. Tapi tetap saja, tak bisa kubuang rasa yang masih saja bersemayam di dada.
Mimpi tadi pagi membuatku semakin merindumu. Pelukan dan kecupanmu dalam mimpi itu semakin membuatku menginginkanmu ada. Sayang... tidakkah kamu merasa? Aku selalu takut menatapmu, karena tak ingin kamu atau seorangpun tahu rasaku. Rasa yang hanya bisa kuungkap saat kamu ada di ruang rahasia kita. Rasa yang hanya bisa kunyatakan saat pelukmu menghangatkan dada.
Ah... sudahlah... seperti biasa. Kucoba menikmati rindu. Kucoba menikmati setiap rasaku. Walau masih saja terasa sakitnya. Membawamu kembali ke awang-awang. Dan membiarkanmu terbang dalam setiap kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar