Selasa, 07 Oktober 2014

Saat Aku Tidak Menjadi Siapa-siapa...

Aku tahu, aku tak berhak bertanya, aku tak berhak cemburu, aku tak berhak meminta dan aku tak berhak marah. Karena aku memang bukan siapa-siapa... untukmu...
Tak pernah ada kabar, tak pernah ada satu katapun untukku tahu sedang apa dan dimana kamu sekarang. Seperti apapun 'status' yang kamu sematkan untukku seminggu yang lalu mungkin memang tidak berarti apa-apa. Mungkin aku saja yang ke-GR-an... ha..ha.. geli sekaligus pedih... :'(
Bukan sesuatu yang penting buatmu untuk membuatku merasa menjadi seseorang untukmu, bukan hanya sebagai tempat pelarianmu. Bukan sesuatu yang penting buatmu untuk mengerti akan rasaku. Kadang, aku merasa kamu egois... banget!! Kamu selalu membiarkanku berkubang dalam tanya. Kamu datang hanya pada saat kamu menginginkanku. Kamu selalu membiarkanku menunggu dan menunggu.
Aku tak pernah berani bertanya, padamu, atau pada siapapun untuk mengetahui keberadaanmu. Aku pengen banget seperti dulu. Saat kamu selalu mengirim SMS atau menelponku saat kamu tak ada. Sekedar memberi kabar atau menanyakan kabarku. Tapi sekali lagi, aku tak berhak meminta dan menuntut kan. Aku hanya bisa berharap dan berharap, tidak lebih. Seperti apapun dan sejauh apapun hubungan kita, aku hanya bisa memendam asa.
Terkadang aku membayangkan akan semarah apa aku padamu saat kamu meninggalkanku lagi tanpa kata, tanpa bicara.. seperti dulu... hfftt... membayangkannya saja rasanya sudah teramat menyakitkan. Mungkin aku takkan bisa lagi diam saja seperti dulu. Kamu sudah mengambil lebih banyak, terlalu banyak, bahkan semuanya. Dan aku berhak untuk marah. Aku berhak untuk bertanya. Tak peduli seperti apa sakitnya jawaban yang aku terima. Tapi aku tak mau semua berakhir sama seperti dulu. Aku terkapar sendiri dalam kesakitan yang teramat sangat, tanpa kamu tahu, tanpa kamu melihatnya. Kali ini, kamu harus tahu sakitku, kali ini, kamu harus tahu laraku. Kali ini aku takkan diam saja.
Tapi... kali ini pula aku berharap kamu tak sejahat itu padaku. Aku tak meminta banyak. Aku takkan menuntut apa-apa. Mungkin semua memang salahku yang membiarkanmu memasuki hatiku. Aku cuma minta satu, just tell me. Apapun yang kamu mau, apapun yang kamu putuskan.
Aku tahu, aku bukan siapa-siapa, dan takkan pernah menjadi seseorang yang berarti untukmu. Dan saat aku sudah tidak menjadi siapa-siapa, aku hanya meminta, katakan padaku. Hanya itu... sulitkah?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar