Selasa, 25 Agustus 2015

Karena Aku Tahu Bagaimana Rasanya Menginginkan Seseorang yang Tidak Pernah Menginginkanku

Teruntuk kamu yang sering sekali datang dan pergi di hidupku, terkadang mendekapku erat namun seketika mengabaikanku, memberikanku hal yang indah lalu mengacaukannya, menyembuhkan luka hatiku, kemudian membuat yang lebih menyakitkan. Menyayangiku lalu melupakanku, memberikanku harapan, lalu membuangku.
Tidak jarang kamu membuatku benar-benar bahagia, merasa tenang, merasa aman, dan merasa kuat. Tidak jarang kamu memelukku erat, memberikan senyuman terindahmu, dan membuatku merasa penting di hidupmu. Tidak jarang kamu menjagaku, melindungiku, dan membuatku merasa aman dan nyaman. Tidak jarang, aku merasa bangga ketika kamu memperhatikanku di depan orang lain seakan nyata perasaanmu padaku.
Kamu adalah kamu. Melakukan apa saja yang membuatmu bahagia. Kamu hanya kebetulan melakukan sesuatu yang aku suka dan membuatku bahagia. Namun aku tahu bukan itu niatmu. Kamu hanya memelukku saat kamu butuh pelukan di tengah kehidupanmu yang terkadang sepi dan merindukan dia. Kamu hanya memperhatikan aku ketika tidak ada dia di sini. Kamu tidak ingin kehilangan aku, tapi aku tahu bukan seperti yang aku bayangkan.
Kamu hanya takut kehilangan penghiburmu. Kamu takut tidak ada lagi yang bisa menjadi pelampiasan kesepianmu. Perasaanmu tidak nyata, tidak untukku.
Aku menyayangimu dengan tulus atau sebut saja aku menyayangimu dengan bodoh. Aku tidak peduli seberapa dalam luka yang kamu berikan atau seberapa dalam kamu menyakiti aku. Aku selalu menerimamu ketika kamu datang dengan sejuta kesedihanmu dan membutuhkan aku untuk mengusir kesepianmu. Aku tidak pernah mengharapkan balasan perasaanmu meskipun itu akan sangat menyempurnakan hidupku.
Aku tidak selancang itu memintanya padamu. Hanya dengan dekat denganmu saja, aku sudah bisa tersenyum bahagia. Hanya dengan melihatmu bahagia saja, meski bukan denganku.
Aku hanya akan menangis sesekali ketika kamu mulai asyik dengan duniamu atau dengan dia, lalu mengabaikan aku seakan aku tidak pernah ada. Aku akan terus tersenyum mendengarmu bercerita menggebu-gebu meski itu bukan tentang kita, bukan tentang aku. Aku hanya akan diam ketika kamu menyakiti. Aku tidak pernah berpikiran untuk membalasmu sedikit pun. Aku hanya akan diam ketika kamu menghancurkan hatiku.
Aku akan menyimpannya dan menyatukannya kembali sendiri. Aku hanya akan memendam kekecewaanku dalam-dalam kepadamu. Aku hanya akan tersenyum. Aku hanya akan mendoakan semoga hidupmu diiringi kebahagiaan selalu.
Aku tidak apa-apa, Sayang! Tenanglah, saja! Jalani saja yang hatimu mau. Jika kamu membutuhkanku, datanglah ke sini! Aku di sini untukmu, meskipun hatiku belum sepenuhnya sembuh. Tidak akan kamu rasakan kekecewaanku. Aku tidak apa-apa, Sayang. Berlarilah sejauh mungkin, kejarlah apa yang kamu mau! Kembalilah kapan saja! Kamu tidak perlu takut sendirian. Selama ini, bukankah aku selalu ada ketika kamu butuhkan?
Cukuplah kamu tahu aku pernah menyayangimu tanpa alasan, sedalam ini, cinta yang membunuhku sendiri.

Selasa, 04 Agustus 2015

Talk to My Heart..

Dear heart...
kamu kenapa sih? || hmm... ga pa pa kok... :)
kamu bohong ya? || iya sih...
masih mikirin dia ya? || iya... :'(
kangen ya? || iya... banget... :(
kamu kenal dan tau dia kan? || iya... hapal malah...
trus, kenapa masih sedih? || ga tau... tetep aja sedih rasanya. terasa ada sesuatu yang berbeda darinya...
so, kenapa masih disini? || pengen menghilang aja...
ngarep dia nyariin kamu ya? || hmmm... iya.. sedikit...
kamu tau kalo itu ga akan terjadi kan? || iya... tau...
udah tau, masih ngarep juga? || aku ga bisa bohong kan... aku masih saja mencuri dengar suaranya, aku masih saja mencari sosoknya... dan saat aku tau dia ada, aku tetep ga bisa apa-apa...
hffftt... kamu tuh bodoh ya? || iya... aku tau... dari dulu tetep aja bodoh. berkali-kali seperti inipun ga bisa buatku berhenti sayang sama dia...
apa sih yang buat kamu sayang dia? || ga tau... ya.. sayang aja...
dia udah nyakitin kamu berkali-kali lo? || trus aku musti gimana, rasa sayangku tetep aja ga bisa hilang...
dia datang dan pergi sesuka dia... kayak gitu masih aja kamu sayang? || pengen banget ga sayang dia lagi, pengen banget ga mikirin dia lagi. tapi setiap kali ada disini, terlebih ada di ruangan itu, tempat semua kenangan ada disana, aku ga bisa... sekian lama dia ada, menjadi bagian dari hari-hariku, menjadi bagian dari cerita hidupku... menjadi bagian dari diriku... aku belum bisa...
trus sekarang kamu mau gimana? || seperti biasa... mencoba berdamai dengan rasa agar tidak semakin terluka...
hmm.. ya udah deh... good luck kalo gitu... || yups... thanks to talk to me... just wish me luck...


Senin, 03 Agustus 2015

Menyayangimu Dengan Sederhana...

menyayangimu dengan sederhana...
tanpa syarat...
tanpa meminta...

Sesederhana itu aku menyayangimu. Tanpa syarat apapun, tanpa meminta apapun, bahkan jika sayangku tak berbalas sekalipun. Cukup bagiku saat masih bisa melihatmu tertawa, mendengar dan menimpalimu bercanda. Cukup bagiku melihat sosokmu ada, walaupun tanpa bisa menyentuh dan memelukmu. Sesederhana itu... hanya itu...
Menyayangimu ibarat roller coaster, suatu saat rasaku melayang tinggi ke udara, disaat yang lain rasaku terpuruk luruh sampai ke tanah. Tapi tetap saja, rasa itu masih tersimpan rapi di hatiku. Walau hanya bisa berpasrah akan hadirnya rasa yang salah, tapi tetap saja tak pernah bisa membuang rasa yang sudah terlanjur ada.
Sempat terbuai akan cerita sebulan kemarin, saat semua terasa indah dan menyenangkan. Bisa bersamamu sepanjang hari, walau tidak berdua saja, jadi satu bahagia untukku menjalani waktu. Melihatmu ada di ruanganku bersama teman-teman kita, menatapmu diam-diam, tanpa ada yang tahu, tapi cukup bagiku bahwa kamu tahu. Sedekat itu, sehangat itu, sesederhana itu.
Dan sekali lagi aku merindu. Rindu hangatnya pelukan yang kamu bawa saat itu, rindu kecupan hangat di pipiku, rindu hadirmu ada di dekatku.
Hanya berharap kamu tahu, walau mungkin kamu tak pernah tahu atau tak mau tahu.
I miss you, Gemini...
I do...