Sabtu, 08 April 2017

Ah... aku cuma...

Teriring rinai gerimis hujan...
Menikmati setiap rasa yang tertahan...

01.12 WIB
Gerimis malam ini mengiringi air mataku yang menetes lagi saat kubaca setiap kisah kita yang pernah kutulis. Ah... entah mengapa, hari ini aku merindukanmu. Sebuah rindu yang tak biasa. Sebuah rindu yang terasa begitu menyesakkan dada.
Hari ini tak ada kabar darimu. Tak ada 1 pesan pun masuk di HP ku. Menunggu dan terus menunggu. Sejak pagi.. sampai larut malam ini...
Aku tahu.. tidak seharusnya aku seperti ini. Wajar saja tidak setiap hari kamu kirim pesan padaku. Hanya saja... jeda waktuku dan kebiasaanmu akhir2 ini membuat hal itu menjadi rutinitas baru untukku. Dan entah mengapa, aku tak pernah punya keberanian lebih untuk berkirim pesan terlebih dulu kepadamu. Aku hanya bisa berharap dan menunggu sebuah pesan yang cukup mengobati rasa rinduku.
Seharian ini aku tak bisa melepas sosokmu dari kepalaku. Dan akhirnya rindu ini harus menyerah pada seuntai air mata yang harus kusembunyikan dari mereka yang ada di sekitarku.
Gemini... aku rindu... aku rindu kebersamaan kita... aku rindu setiap cerita yang kamu bawa... aku rindu setiap canda yang kita punya... aku merindu semua tentangmu.
Tidak berharap banyak bahwa kamupun merindukanku...
Hanya berharap kamu tahu rasaku...
Seuntai rindu yang kubawa untukmu...


Rabu, 05 April 2017

Serenade senja...

Sebab engkau terlalu tinggi untuk kuraih...
Sebab engkau terlalu jauh untuk kurengkuh...

Lagu ini mengiringiku menulis lagi sebuah kisah tentang kita. Sebuah lirik yang entah mengapa selalu saja terasa begitu menyentuh hati saat kudengar. Menggambarkan rasa yang bergejolak dihati. Tentangmu... masih saja... tentangmu.
Kisah kita sampai disini. Saat sebuah jeda harus tercipta. Saat waktu terasa berjalan begitu lama. Saat menunggu menjadi bagian yang paling menjemukan.
Aku sampai pada waktuku. Menjalani sebuah fase kehidupan yang baru. Banyak rasa yang terukir disana. Bahagiaku atas kehadiran seseorang yang baru. Lelahku atas ritme hidup yang baru. Kejemuanku atas rutinitas yang baru. Dan yang pasti... ketakutanku atas kehilanganmu... lagi...
3 minggu sudah jeda ini kulalui. Sampai beberapa hari yang lalu, kamu masih saja begitu hangat. Setiap hari menanyakan kabarku... mengirim pesan pagi dan malam... bahkan mengucap kata sayang dan rindu yang membuatku merasa kehadiranku begitu berarti. Mencari banyak cara dan alasan untuk bertemu. Walau hanya sesaat sekedar untuk mengusap rindu.
Sampai beberapa hari yang lalu... masih saja kutangkap rasa yang terpancar di matamu saat kita bertemu. Rasa yang begitu hangat di hatiku sehangat pelukmu yang sangat kurindu. Ah.. mungkin kamu tak tahu... betapa nyamannnya aku berada di pelukmu... pelukan yang selalu bisa menenangkan gejolak hatiku. Tapi aku lupa... itu kamu... aku lupa... kadar rasa kita masih tak bisa disamakan...
Pertemuan kita sepagi kemarin terasa begitu canggung dan hambar. Walaupun masih saja kamu mengecup keningku... walaupun masih saja memeluk erat tubuhku. Tapi entah mengapa... ada rasa yang berbeda... hangatnya tak lagi sama...
Hfftt... aku tahu... harusnya aku tidak sebaper ini. Aku mengenalmu... sekian lama hapal dengan kebiasaanmu. Kamu ya begitu... kadang ada... kadang tiada... tapi tetap saja... sang hati masih saja meronta.
Masih saja terselip rasa takut kehilanganmu. Masihkah kamu kan ada saat jeda ini tiba pada akhirnya? Masihkah kamu kan ada saat semua tentangku tak lagi sama?
Ah... entahlah... mungkin semua tak akan lagi sama... mungkin kamu tak akan lagi ada... tapi satu hal yang pasti... rasa ini tanpa jeda...
I luv u, Gemini... I still do....