Minggu, 09 Desember 2018

Maaf Untuk Apapun Aku

Karena saia tidak berani mengharapkan apa-apa...

Aku sadar, kadang aku terbang terlalu tinggi. Mengharap kamu mengerti begitu saja apa mauku. Menjadi seseorang yang terlalu misterius buatmu. Menjadi seseorang yang kamu anggap tidak membutuhkanmu...
Seandainya kamu tahu begitu banyak inginku tentangmu.. mungkin aku akan menjadi orang yang paling manja sedunia...
Mauku.. jangan bertanya.. datang saja.. temui aku... Terlebih kamu tahu kondisi dan dan posisiku saat ini... Terlalu muluk2 ga sih?
Aku terlanjur menjadi seperti ini. Menjalani setiap hari yang penuh perjuangan... Sendiri... Tanpa kemanjaan, tanpa perhatian dari seseorang yang seharusnya melakukan itu.
Aku menjadi terlalu terbiasa dengan kehadiran dan perhatianmu... Dan finally.. aku ingin lebih dari itu... Childish kan??
Ah... Sudahlah...
Biarlah inginku tetap hanya jadi inginku...
Maaf... Untuk apapun aku...

Minggu, 18 November 2018

Dan Ini Semua Tentang Hati

Cerita ini tentang hatiku. Hati yang masih saja bergejolak saat menuliskan kisah tentangmu. 
Banyak masa yang terlewat dan tak sempat kutulis dalam perjalanan kita. Banyak hal yang akhirnya hanya bisa kurasa dan kusimpan dalam kepala. 
Ada satu masa, saat rasa percaya menjadi sebuah tanda tanya. Kamu dan semua kisah masa lalumu, sungguh membuat hatiku jadi membiru.
Sekali lagi kurasakan sedih yang teramat sangat. Mendengar cerita tentang bagaimana kamu dengan 'mereka', saat aku baru tahu bahwa aku mungkin hanya sebuah persinggahan sementara, membuatku menahan air mata sekuat tenaga. Berharap sahabatku tidak curiga dan bertanya-tanya tentang kita. 
Seandainya mereka masih ada, aku kamu anggap apa?
Seandainya mereka masih ada, mungkinkah kamu menganggapku ada?
Aku hanya sebuah pilihan terakhir saat mereka tak lagi ada.
Mungkin aku tak akan pernah terlihat jelas dimatamu. Hanya sebuah bayang-bayang tanpa warna dibandingkan dengan mereka. Bahkan saat kita sudah berjalan sejauh itu, kamu masih saja merangkai kata sayang untuk mereka. Pernahkah membayangkan pedihku?
Itu hanya kamuflase saja, katamu. Benarkah? Saat dulu kulihat kedekatanmu dengan mereka, tanpa aku tahu apa-apa dan kamu mengabaikanku begitu saja. Masihkah sekedar kamuflase? Ahh.. entahlah..
Berkali-kali kamu meyakinkan aku tentang rasamu. Entah mengapa masih saja ada rasa yang tak biasa. Masih ada tanda tanya "benarkah?"
Satu hal yang aku tahu pasti, aku menyayangimu, masih... seperti dulu...
Tentang rasamu, biarlah terjawab waktu...