Invisible time?
It’s not work…
Hari
ini aku mencoba sembunyi. Sembunyi dari kilas sosokmu. But, it’s not work. Aku
menyiapkan hati untuk tidak menatapmu lagi. Aku menebalkan asa untuk menghapus
bayangmu lagi.
Tapi..
ternyata tempat persembunyianku tak lagi cukup aman untuk hatiku. Kamu datang
lagi. Tanpa membawa rasa. Hanya karena kebutuhan akan suatu profesionalitas
kerja. Tak ada orang lain di antara kita. Hanya ada kamu. Hanya ada aku. Tapi
sudah tak kutemukan lagi rasa yang terpancar di matamu beberapa hari yang lalu.
Lupakah kamu sayang?
Ingin
kubelai wajahmu. Wajah yang terpapar bulu-bulu kasar yang menggelikan kulitku.
Ahh… aku merindukanmu. Merindukan setiap detik kedekatan kita. Aku ingin
memelukmu dan mengatakan rasaku. Tapi… aku hanyalah aku. Seseorang yang hanya
bisa memandangmu, tanpa mampu merengkuhmu.
Aku
membiarkan rasaku kembali berlalu. Mencoba menerima untuk cukup puas dengan
sedikit sentuhanmu. Cukup puas melihatmu ada di ruang persembunyianku. Tanpa
bisa menyentuhmu. Tanpa bisa mengungkapkan rasaku. Cukup senang bisa membantumu
menyelesaikan tugas-tugasmu. Walau mungkin itu tak berarti apa-apa untukmu.
Tahukah
kamu sayang? Betapa berat melihatmu ada di dekatku. Tanpa rasa itu terpapar di
matamu. Sebentar saja ingin kulihat lagi sependar cahaya ada disana. Tapi semua
hanya tinggal anganku semata. Aku harus bangun dari mimpi dan kembali ke dunia
nyata. Dunia dimana tak ada rasamu di sana.
Time
to close the story. Aku menguatkan hati untuk tidak memikirkanmu lagi. Membuang
semua kenangan yang pernah ada di antara kita. Menganggap semua tidak pernah
ada. Ahh… sanggupkah aku? Aku ragu sayang. Bahkan saat aku sudah bisa tertawa
lepas masih saja ada secuil asa untukmu. Masih saja mengharapkan hadirmu. Masih
saja melukis bayangmu dalam benakku.
Tak
cukup waktu untuk melupakanmu. Tak cukup masa untuk tidak melihat sosokmu.
Hanya berusaha terlihat ‘bisa’ saat berada di dekatmu. Berusaha menyembunyikan
rasa agar tak terlihat dimataku saat menatapmu.
Mungkin
kamu menganggapku sebagai sosok yang tegar, kuat dan bisa menerima semuanya.
Kamu tak pernah tahu betapa sakitnya aku. Kamu tak pernah tahu aku terseok
mencari kekuatan untuk melupakanmu. Terkadang merasa begitu bodoh. Membiarkanmu
datang dan pergi memasuki hatiku. Memporak-porandakan anganku.
Sekali
lagi, aku hanyalah aku. Seseorang yang begitu bodoh, yang masih saja mencari
bayangmu. Aku akan mencoba menikmati semuanya sayang. Walau tertatih, walau
harus meraba dalam gelapnya rasamu. Kan kubiarkan semua terbang bersama awan.
Kamu dan rasamu…
Not just a time to invisible…
It’s a time to leave…
Leaving you… And all
the memories about you…
for someone who make me feel
so stupid in love
Tidak ada komentar:
Posting Komentar